Sunday, November 18, 2007

Yayasan Peduli Mojopahit

Minggu, 04 Nov 2007,
Ungkap Peradaban Yang Pernah Jaya

Sejarah mencatat, kejayaan Kerajaan Majapahit tak hanya mampu menyatukan kerajaan-kerajaan di Nusantara, tapi juga kesohorannya ketika membuat Madagaskar bertekuk lutut. Namun, itu semua tinggal cerita. Wujud Kerajaan Majapahit hingga kini masih dicari melalui berbagai situs maupun relief peninggalannya.

Itulah yang melatarbelakangi dideklarasikannya Yayasan Peduli Mojopahit yang dipelopori Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luluk Sumiarso, tadi malam. Deklarasi yang dihelat di Hotel Majapihit itu dihadiri para tokoh, budayawan, arkeolog, maupun akademisi. Mantan gubernur Jawa Timur H.M. Noer adalah salah satunya.

Luluk bersama para tokoh yang memiliki kepedulian terhadap Kerajaan Majapahit ingin mengungkap peradaban dan merekonstruksi keberadaan kerajaan tersebut. Mereka yang ikut membidani lahirnya yayasan tersebut antara lain, Prof Budi Santoso, arkeolog dari Universitas Indonesia (UI) dan Jendral Wijoyo Suyono (mantan Dirjen Kebudayaan dan juga seorang arkelolog). Deklarasi dan sarasehan Yayasan Peduli Mojopahit itu dikupas bersama Luluk Sumiarso, Chairman/CEO Jawa Pos Group Dahlan Iskan (wakil ketua), Prof Budi Santoso, Wijoyo Suyono, Langit Krisna Hariyadi (penulis buku Gajah Mada), dan Widorini (pengusaha).

Dibuka Dahlan Iskan, ajang tersebut ingin mengumpulkan pikiran maupun sumbangan ide dari berbagai pihak. "Saat ini hanya ada situs-situs dan berbagai uraian dari buku Negarakertagama. Karena itu, malam ini menjadi momen untuk bertukar pikiran," ujar Luluk.

Supaya arah pengkajian dan penelusuran sejarah yang dilakukan benar, di belakang yayasan ini telah berdiri ahli-ahli arkeolog yang siap mengawal. "Supaya apa yang kami kaji tidak melenceng dari hal-hal ilmiah," jelas pria penggemar lagu-lagu Campursari itu.

Yayasan ini juga terbuka dan mengajak semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap Kerajaan Majapahit untuk bergabung. Budi Santoso menambahkan, selain merekontruksi Kerajaan Majapahit, yang penting dalam pengkajian itu adalah inspirasi yang diperoleh. "Baik dari segi arsitektur, teknologi, maupun peruntukannya untuk apa?" ujarnya. Sebab, apapaun, sejarah telah membuktikan bila Indonesia pernah berjaya. "Maka, sejatinya kita pun bisa meraih kejayaan itu kembali," ucapnya.

Dalam deklarasi itu juga dipampang berbagai sejarah yang berkaitan dengan Majapahit. Di antaranya, silsilah raja-raja Tumapel-Singosari-Majapahit, rekaan perspektif tepi sungai pada masa Majapahit, maupun rekaan persepktif permukiman pada masa Majapahit (berdasarkan situs). (kit)

(Harian Jawa Pos)

No comments: